Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 16 April 2012

WANITA SHOLIHAH PILAR KEHIDUPAN RUMAH TANGGA BAHAGIA


Salah satu unsur yang dapat menghantarkan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga adalah adanya karakter shalihah pada diri seorang istri. Seorang istri hendaknya senantiasa memperbaiki sikap dan perilakunya baik kepada Allah, ataupun kepada manusia (suami, anak-anak, orang tua, sanak saudara, tetangga dan orang-orang yang ada di sekelilingnya) dengan berpegang teguh pada petunjuk-Nya. Upaya terus menerus menjadi sosok yang lebih baik akan menghantarkan seorang isteri pada level keshalihan yang semakin tinggi. Dan dengan predikat shalihah yang diraih akan menempatkannya menjadi sebaik-baik perhiasan .

Sebagaimana Rasulullah bersabda :

"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.“ (HR. Muslim).

Berupaya menjadi isteri yang sholihah, langkah awal yang harus ditempuh adalah mencoba memahami bagaimanakah cirri-ciri isteri yang shalihah itu. Karena dengan pemahaman yang benar akan menunjukkan kita pada langkah yang benar.

Adapun cirri-ciri isteri yang shalihah sebagaimana diisyaratkan dari Al Quran dan As Sunnah adalah sbb :

1. Patuh dan taat kepada suami.

Dalam suatu hadits disebutkan :

Hushain bin Mihshan berkata: "Bibiku berkisah padaku, ia berkata: "Aku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliaupun bertanya:"Wahai wanita, apakah engkau telah bersuami?" "Iya," jawabku. "Bagaimana engkau terhadap suamimu?" tanya beliau. "Aku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya," jawabku."Lihatlah di mana keberadaanmu terhadap suamimu, karena dia adalah surga dan nerakamu," sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al- Albani rahimahullah dalam Adabuz Zifaf, hal. 179)

Perintah untuk taat kepada seorang isteri ini juga terdapat dalam Al Quran :

"Laki-laki adalah pemimpin atas perempuan-perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shaleh ialah yang taat lagi memelihara diri dibalik belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya." (QS. 4:34)

2. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

3. Melayani suami dengan baik.

Hal ini sebagaimana telah dicontohkan oleh Fathimah binti Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wasallam dirumah suaminya Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu sampai-sampai kedua tangannya lecet karena menggiling gandum. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk meminta seorang pembantu, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang lebih baik:
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu." (HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727)

4. Selalu menjaga kehormatannya dengan menjauhi dan tidak melakukan perbuatan zina.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman :

"Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (al-Mumtahanah: 12).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda,

"Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong," (HR Muslim no.107).

Dalam hadits yang lain Nabi SAW. beliau bersabda,

"Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya," ( Shahih, HR Abu Dawud no.4690).

5. Pandai dalam menjaga rahasia-rahasia suami, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya.

Asma' bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk.

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya:

"Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?" Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: "Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami)."

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya."
(HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan).


6. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga menyenangkan suaminya bila memandangnya, serta amanah dan pandai menjaga diri.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

7. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

8. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.”

Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?”

Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)


9. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

Demikianlah sedikit uraian istri shalehah itu menurut Kitab Suci Al Quran dan Hadis2 sahih.
Semoga bermanfaat........

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites